Sejarah Homeopati
Pada tahun 1790, seorang dokter asal Jerman, Samuel Hahnemann (1755-1843), menghentikan praktik bedah medisnya setelah 11 tahun karena kekecewaannya terhadap metode medis pada masa itu. Dia beralih untuk melakukan riset dan menerjemahkan berbagai buku dan perjanjian, salah satunya adalah karya seorang dokter Skotlandia, William Cullen, tentang kulit kayu cinchona (pohon kina), tanaman asal Amerika Latin yang baru-baru ini diperkenalkan sebagai obat untuk 'demam intermiten' dan malaria.
Pada saat itu, Hahnemann meragukan klaim tersebut dan memutuskan untuk menguji keefektifan kulit pohon kina ketika dia dalam keadaan sehat dan tanpa demam. Dia menemukan bahwa pohon kina menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit malaria dan demam intermiten: gemetar, sakit kepala berdenyut, dan kelemahan di tangan dan kaki. Seperti dokter-dokter lain pada masanya, Hahnemann telah mempelajari Hukum Serupa, ditulis pada abad ke-5 SM oleh dokter Yunani Hippokrates, dan percaya bahwa dalam uji cobaannya, dia telah menemukan bukti untuk prinsip kuno "mengobati yang serupa dengan yang serupa".
Hahnemann menghabiskan 30 tahun hidupnya untuk mengembangkan, menyempurnakan, dan meneliti teori ini, yakin bahwa dengan mempelajari efek fisik dan emosional dari suatu zat yang dikonsumsi oleh orang yang sehat, dia bisa menemukan kemampuan penyembuhannya.
Penemuan Difusi (pengenceran).
Setelah 13 tahun mempelajari zat-zat beracun dan tidak beracun, Hahnemann mengambil langkah selanjutnya dalam homeopati. Dia menyadari bahwa zat-zat beracun dapat diencerkan untuk menghilangkan efek racunnya dan mulai bereksperimen dengan racun yang dikenal, mengencerkannya hingga titik di mana zat-zat tersebut tidak lagi beracun, dan menguji mereka secara luas pada orang-orang dari segala usia dan latar belakang. Dia menemukan bahwa zat yang sangat diencerkan dan dikocok antara pengencerannya masing-masing memiliki efek penyembuhan yang lebih kuat daripada yang kurang diencerkan dan, karenanya, dikocok dengan lebih sedikit. Tes-tes ini membentuk dasar Materia Medica homeopati, sebuah daftar lengkap gejala dan obat. Dia menyebut sistem pengobatan barunya "homeopati" dari bahasa Yunani kuno homoios (serupa) dan pathos (penderitaan). Dia juga menulis edisi pertama The Organon of Medicine, yang menjelaskan teori dan filosofi homeopati.
Hahnemann meninggal pada tahun 1843, tetapi karyanya diteruskan oleh praktisi lain, salah satu yang paling penting adalah dokter Amerika Dr. James Tyler Kent, yang menulis Repertory of Homoeopathic Materia Medica.
Penurunan & Kebangkitan
Keunggulan obat konvensional berkembang pesat di Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-19, homeopati telah menjadi bagian integral dari sistem medis AS, dengan sekitar 15 persen dokter mempraktikkan homeopati. Namun, pada awal abad ke-20, homeopati tertutupi oleh perkembangan obat konvensional, terutama karena pengaruh American Medical Association.
British Medical Association memainkan peran yang serupa di Inggris, dan perpecahan dalam homeopati mulai melemahkan kekuatan pesan mereka lebih lanjut. Pengikut setia Hahnemann dan teori asli Kent mengikuti resep konstitusional "klasik" atau "Kentian", percaya bahwa karakteristik emosional seseorang dan gejala fisik harus diperhitungkan dengan cermat. Dipimpin oleh Dr. homeopat Inggris Richard Hughes (1836-1902), namun beberapa praktisi mulai memberikan resep berdasarkan gejala patologis saja, cenderung menggunakan dosis rendah. Sayangnya, perpecahan dalam homeopati memungkinkan medis konvensional menjadi lebih dominan, dan pada 1920-an, homeopati lebih sering ditindas di Inggris.
Pada akhir abad ke-20, popularitas homeopati meningkat kembali, mungkin karena ketidakpuasan terhadap aspek kedokteran konvensional. Di banyak negara, terutama di Eropa Tengah, popularitasnya tidak pernah menurun seperti di Inggris dan Amerika Serikat, meskipun telah terjadi perbedaan dalam praktik. Resep satu-obat per pasien secara klasik umum di seluruh dunia, meskipun di Jerman dan Perancis, obat homeopati kompleks atau polifarmasi juga populer.
Di Australia, homeopati memiliki hubungan yang kuat dengan naturopati, di mana obat homeopati sering digunakan dalam praktik naturopati. Di India, homeopati telah lama dijalankan dengan sukses bersama dengan obat tradisional Ayurvedic dan konvensional. Pada 1990-an, program di Eropa Timur yang dipelopori oleh guru Inggris membangkitkan kembali minat dalam homeopati, dan di Rusia, itu terus dilaksanakan dan dikembangkan. Di Amerika Selatan, homeopati diajarkan secara luas di sekolah-sekolah medis, sementara di Amerika Serikat, homeopati sedang mengalami kebangkitan popularitas yang signifikan. Menurut survei tahun 1998 di Amerika, lebih dari 6 juta orang Amerika telah menggunakan homeopati dalam 12 bulan sebelum tahun 1998. Telah tercatat bahwa homeopati telah diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan nasional di berbagai negara, termasuk Jerman, Britania Raya, India, Pakistan, Sri Lanka, dan Meksiko, dan Organisasi Kesehatan Dunia telah mempublikasikan sebuah posisi pada tahun 2006.